Bulan lalu, saya diundang untuk menghadiri fashion show pribadi dari sebuah label baru yang disebut PAYOU. Para desainer di balik label adalah Afril Djoewarsa dan Maera Hanafiah. Jelas, saya sangat gembira dan hal pertama di benak saya adalah: apa tas yang harus kubawa?
Setelah berkonsultasi dengan teman terbaik saya melalui e-mail, saya memutuskan untuk memakai kopling klasik beludru merah dari Ibu saya yang handomely dibuat di Italia pada tahun 70-an. Karena itu sebuah fashion show bertema batik, saya memutuskan untuk memakai batik atas. Setelah aku selesai dengan urusan pakaian, misi berikutnya saya menemukan satu ditambah saya untuk menemani saya ke acara, yang saya temukan segera. Dia juga bersemangat seperti aku dan setuju untuk memakai atasan batik juga. Semua diatur kemudian!
Kami tiba di sana awal, menuliskan nama kami di meja resepsionis dan memasuki ruang romantis dihiasi. Ada bunga putih dan bola kristal tergantung di langit-langit tempat pusat. Mereka menempatkan gorden silverish seluruh tempat. Nama kita dicetak pada label putih yang terjebak di beberapa kursi barisan depan hitam. Bagus. Ini adalah tempat yang sempurna untuk melihat seluruh koleksi dan untuk mengambil beberapa gambar yang bagus ... yay!
Acara ini dimulai mode terlambat sekitar 15.30. Koleksi ini adalah 32 potong batik indah pada bahan kaos. Beberapa warna-warna tanah ini didominasi koleksi tertentu: coklat, krem, hijau, merah, oranye, ungu sedikit gelap dan hitam. Sebagian besar batik memiliki pola sederhana yang hati-hati dicetak pada bahan jersey, membuat mereka tampak abadi. Cutting-bijaksana, mereka menawarkan pantai-siap untuk gaun mini dress maxi malam, dari puncak batwings longgar dan mudah untuk tunik yang elegan.
Tidak hanya desain adalah abadi, bahan jersey membuat seluruh koleksi terlihat nyaman dan mudah dipakai. Ini koleksi yang siapa pun, dan saya benar-benar berarti siapa pun, akan senang untuk memiliki karena mereka mudah dicampur dan dicocokkan. Kita dapat memasangkannya dengan skinny jeans, rok A line, dengan legging atau bahkan beberapa sarung. Tidak heran bahwa setelah pertunjukan, semua tamu excitedlyrummaged backstage untuk menemukan item yang mereka sudah mengincar sebelumnya. Gaun panjang hijau, membungkus gaun ungu, yang batwings kecoklatan, gaun hijau dengan aksen oranye, semuanya hilang. Saya juga (bersama dengan tamu lain!) Mencintai maxi dress tabung pirus yang mengenakan Maera hari itu, tapi sayangnya itu bukan dari koleksi itu. Mengapa oh mengapa?!. Ini sangat cantik dan akhirnya nyaman dan elegan dalam satu. Dia berjanji untuk bekerja pada sesuatu seperti itu untuk koleksi berikutnya dan itu membuat kami semakin penasaran untuk melihat apa yang berikutnya.
Berikut adalah pertanyaan dan jawaban dengan salah satu desainer Payou, Maera Hanafiah.
Apa sejarah Payou belakang? Payou sendiri merupakan nama yang menarik, apa itu singkatan?
Payou diambil Dari kata payu, bahasa Sunda / Jakarta Yang artinya laku. (Dan koleksi terjual habis dalam waktu singkat!) Diplesetkan jadi Anda supaya Sedikit Lebih modern yang lembut dan sehat. Latar belakangnya adalah KARENA Saya suka pakai bahan jersey Sekali / kaus UNTUK Kegiatan Sehari-hari. KARENA kerajinan batik di Jakarta belum BANYAK digali (beberapa corak batik Daerah tertentu bahkan Sudah punah) Maka Kami bereksperimen DENGAN Mencoba cara membuat motif batik diatas bahan jersey / kaus
Payou diambil Dari kata payu, bahasa Sunda / Jakarta Yang artinya laku. (Dan koleksi terjual habis dalam waktu singkat!) Diplesetkan jadi Anda supaya Sedikit Lebih modern yang lembut dan sehat. Latar belakangnya adalah KARENA Saya suka pakai bahan jersey Sekali / kaus UNTUK Kegiatan Sehari-hari. KARENA kerajinan batik di Jakarta belum BANYAK digali (beberapa corak batik Daerah tertentu bahkan Sudah punah) Maka Kami bereksperimen DENGAN Mencoba cara membuat motif batik diatas bahan jersey / kaus
Apa tema koleksi pertama?
Tidak ada tema spesifik Yang Yang Kami pilih, KARENA Kami memang Bukan Lulusan Sekolah desain, Maka Kami Puyeng Model-model baju Yang Mudah dikenakan oleh Orang BANYAK. Hanya Kami Lebih cenderung berkonsentrasi PADA Pemilihan warna. UNTUK ITU keluarlah warna-warna Yang Tidak biasa UNTUK batik koleksi PADA Pertama Kami ini. Hijau daun, oranye, kuning, ungu murah lain-lain.
Siapa target pasar Payou?
Perempuan Yang berumur 25-50 Tahun ANTARA.
Mengapa Anda memilih jersey sebagai kain untuk koleksi pertama Anda?
Bahan jersey ini Akan menjadi tanda Dalam, setiap desain payou, Kami Tidak Akan memakai bahan lain selain koleksi jersey setiap UNTUK.
Tidak ada tema spesifik Yang Yang Kami pilih, KARENA Kami memang Bukan Lulusan Sekolah desain, Maka Kami Puyeng Model-model baju Yang Mudah dikenakan oleh Orang BANYAK. Hanya Kami Lebih cenderung berkonsentrasi PADA Pemilihan warna. UNTUK ITU keluarlah warna-warna Yang Tidak biasa UNTUK batik koleksi PADA Pertama Kami ini. Hijau daun, oranye, kuning, ungu murah lain-lain.
Siapa target pasar Payou?
Perempuan Yang berumur 25-50 Tahun ANTARA.
Mengapa Anda memilih jersey sebagai kain untuk koleksi pertama Anda?
Bahan jersey ini Akan menjadi tanda Dalam, setiap desain payou, Kami Tidak Akan memakai bahan lain selain koleksi jersey setiap UNTUK.
Selamat, PAYOU!
fashionesedaily.com/blog/2010/02/23/payou-for-you/
0 komentar :
Posting Komentar