• slide 1

    Bahan Seragam

    Menerima Pesanan Bahan Seragam untuk Seragam Kerja Perusahaan Anda...

  • slide 2

    Bahan Rasio

    Berkualitas dan terjangkau adalah moto kami untuk produk-produk Textileone yang berada dalam kelompok CAREER COLLECTION...

  • slide 3

    Bahan Nina Klein

    Merupakan koleksi tekstil berkualitas tinggi untuk profesional yang mendambakan pakaian yang prima setiap harinya...

  • slide 4

    Bahan Element

    Berkualitas dan terjangkau adalah moto kami untuk produk-produk Textileone yang berada dalam kelompok CAREER COLLECTION...

  • slide 5

    Bahan Progressive

    Merupakan koleksi tekstil berkualitas tinggi untuk profesional yang mendambakan pakaian yang prima setiap harinya...

  • slide nav 1

    Bahan Seragam

    Menerima Pesanan Bahan Seragam untuk Seragam Kerja Perusahaan Anda...
  • slide nav 2

    Bahan Rasio

    Berkualitas dan terjangkau adalah moto kami untuk produk-produk Textileone yang berada dalam kelompok CAREER COLLECTION...
  • slide nav 3

    Bahan Nina Klein

    Merupakan koleksi tekstil berkualitas tinggi untuk profesional yang mendambakan pakaian yang prima setiap harinya...
  • slide nav 4

    Bahan Element

    Berkualitas dan terjangkau adalah moto kami untuk produk-produk Textileone yang berada dalam kelompok CAREER COLLECTION...
  • slide nav 5

    Bahan Progressive

    Merupakan koleksi tekstil berkualitas tinggi untuk profesional yang mendambakan pakaian yang prima setiap harinya...
  • slide nav 6

    Jacket

    Seragam Kerja yang biasa di pakai di dalam atau diluar Kantor terutama kalau ada acara tugas keluar

Distributor online Bahan Seragam

Suport Service : Telpon 021 7356 891 Fax 021 73 555 33
HP : 0813 1545 6872 / 0877 8193 4534 / 0856 9222 5679

FB : www.facebook.com/Bahan.Seragamkerja.co.id
Twitter : https://twitter.com/infoseragam

Delete this element to display blogger navbar

Pesona Batik Pekalongan

Diposting oleh Nai Rohman di 00.57
Batik Pekalongan - Bagi masyarakat Pekalongan, batik diasosiasikan berasal dari kata ”amba” dan ”titik”. Amba, tuh artinya luasnya kain yang akan dibatik, sedangkan titik sendiri mempunyai arti titik-titik dan garis-garis yang membentuk corak.


Sejak kapan batik ada di Pekalongan, masih simpang siur. Soalnya, kita menerimanya secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Batik mulanya merupakan benda eksklusif, hanya dipakai kalangan kerajaan dan kerabatnya. Baru pada masa Pangeran Diponegoro saat peperangan, batik mulai memasyarakat. Konon, karena para pengawal memakai dan membawa batik serta memperdagangkannya.

Corak batik umumnya dibagi menjadi dua, yakni batik pedalaman dan pesisiran. Contoh batik pedalaman adalah seperti di Yogyakarta dan Solo, sedangkan batik pesisiran contohnya di pantura, ya Pekalongan ini misalnya.

Batik pekalongan pesisiran bisa dibilang lebih ”menyala”. Mengapa? Karena memiliki warna cerah terkait daerah asalnya di pantai. Jadi lebih lekat dengan alam warna-warni.

Batik pedalaman mempunyai warna-warna gelap dengan corak pakem seperti coklat dan hitam. Saat ini, batik pesisiran banyak dicari, terutama anak-anak muda yang suka warna cerah.

Ternyata, motif batik udah ada yang berumur ratusan tahun. Buktinya, salah satu motif udah ada sekitar tahun 1800-1900, bahkan udah pernah nyampe ke Eropa. Motif yang diangkat adalah motif dongeng rakyat Eropa, misalnya Cinderella dan Putri Salju.

Batik pesisiran suka mengadopsi budaya lain, itu karena di pesisir pertemuan dengan dunia luar lebih sering terjadi. Hal ini menjadikan batik pesisiran berkembang lebih dinamis.

Batik ini mempunyai motif beragam, seperti garis-garis yang menyerupai buah-buahan atau flora. Ada juga batik pesisiran yang memadukan beberapa motif seperti jlamprang dengan buketan.

Batik pedalaman tak begitu dinamis. Jadi maklum kalau motifnya itu-itu saja, seperti parang, udan liris, dan sekar jagad. Peminat batik pedalaman kebanyakan kalangan orang tua.

Kota Batik

Mau tau kenapa Pekalongan terkenal sebagai Kota Batik? Ya…itu karena di Pekalongan sebagian besar masyarakatnya menjadikan batik sebagai sumber penghasilan, baik menjadi pengusaha batik, pedagang batik, maupun perajin batik.

Para pengusaha batik di kota ini memiliki ciri khas masing-masing dalam memproduksi batiknya. Hal ini dilakukan agar mereka mampu bertahan dari persaingan pasar.

Banyak kendala yang dihadapi, seperti sulitnya mengimbangi harga bahan baku. Konversi minyak tanah ke gas juga membuat perajin kecil kelimpungan karena harus menyesuaikan diri ke tradisi kompor gas yang mahal.

Problem lainnya adalah soal modal. Industri batik rumahan sulit mengakses lembaga permodalan karena kebanyakan mereka benar-benar rumah tangga biasa yang pas-pasan keuangannya.

Meskipun demikian, Pekalongan tetap eksis dan kreatif. Buktinya, motif-motif baru selalu bermunculan yang selain bagus dan beragam, juga menarik minat pelanggan segala umur.

Mereka ada yang bereksperimen dengan mengombinasikan batik tulis dengan printing atau batik printing dengan cat. Ada juga yang berinovasi dengan bermain warna.

Mereka jagoan dalam menciptakan warna-warna yang berani, tetapi tetap indah. Dijamin enggak nyesel kalau kalian mampir ke Pekalongan!

sumber:kompas

0 komentar :

Posting Komentar

 
Twitter DeliciousFacebook Digg StumbleuponMore