Indonesian Designers Show Their Best At World Batik Summit

Banyak dari kita pasti telah mendengar bahwa Indonesia menjadi tuan rumah KTT Dunia Batik 2011 yang digelar dari 28 September-2 Oktober, 2011 di Jakarta Convention Center. Bagi mereka yang tidak tahu tentang puncak, ini adalah acara yang mengumpulkan negara-negara yang cinta batik dan mengambil bunga di dalamnya. Mereka adalah Amerika Serikat Amerika Serikat, Australia, Belanda, Cina, Filipina, Inggris, Jepang, Jerman, Malaysia, Perancis dan Tunisia. KTT ini menampilkan konferensi internasional tentang batik, pameran batik, batik pameran foto, gala makan malam dan peragaan busana. Yang terakhir saya sebutkan adalah salah satu yang saya benar-benar ingin hadir. Saya percaya bahwa bahasa Indonesia desainer akan menunjukkan yang terbaik dalam ajang bergengsi ini tapi sayangnya sulit bagi saya untuk mendapatkan akses ke fashion show.

Untuk mengejutkan saya, foto dan siaran pers fashion show yang digelar pada Malam Budaya Kinerja Dunia Batik KTT dikirim ke kantor kami. Kekecewaan saya karena tidak menonton fashion show menghilang saat aku bisa menikmati dari foto-foto. Ada 7 desainer Indonesia yang mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk merancang menggunakan batik. Mereka adalah Anne Avantie, Bi Batik, Carmanita, Chossy Latu, Parang Kencana, Danar Hadi, Ramli dan Sebastian Gunawan.

Seperti biasa, apa yang bisa kita lihat dari koleksi Anne adalah kebaya anggun dan berkilauan. Kali ini, dia mencoba untuk mencocokkan kebaya kontemporer dengan batik motif klasik yang dari Solo dan Yogyakarta.

Aku tidak pernah mendengar Batik Bi sebelumnya, tapi koleksi malam itu cukup menarik. Bi Batik dibuat bergaya kontemporer dengan pakaian yang dipengaruhi gaya Jepang menggunakan batik dari Madura, Bantul, Cirebon dan dikombinasikan dengan kain non-tradisional.

Carmanita berusaha untuk menjadi lebih menyenangkan dan saat ia merancang gaun dengan warna-warni batik klasik dalam siluet longgar.

Chossy memilih batik monokrom dengan motif bunga dan kupu-kupu dan mengubahnya menjadi 40's-terinspirasi pakaian. Dengan melihat koleksi ini, saya kira Anda dapat melihat bahwa suka Chossy ke era 40-an diinfus untuk desain seperti yang dia lakukan pada JFW terakhir .

Mencari attires formal untuk Anda dan pasangan Anda, Anda akan mendapatkannya dari Danar Hadi. Rentang kemeja pria dan gaun panjang elegan memamerkan memiliki motif batik.

Parang Kencana juga difokuskan pada koleksi gaun panjang dan kemeja pria seperti Danar Hadi lakukan. Perbedaannya adalah Parang Kencana mengangkat batik lebih dengan gradasi warna yang lebih lembut seperti pirus, abu-abu dan ungu.

Ini atasan, selendang dan rok maxi di atas dibuat oleh Ramli menggunakan batik prada.

Aku belum pernah melihat Sebastian Gunawan dirancang dengan batik sebelumnya. Dengan koleksi yang menggunakan batik Pekalongan, ciptaan-Nya adalah sebagai cantik dan anggun seperti yang saya harapkan.

Apakah Anda memiliki favorit dari semua koleksi di atas?

Foto oleh Arselan Ganin