Ivan Gunawan (lahir di Jakarta, 31 Desember 1981; umur 29 tahun) bernama asli Ivan Gunawan Putra adalah seorang pembawa acara, perancang busana, dan pemain film. Pria yang mempunyai tinggi badan 185 cm ini mempunyai darah keturunan Jawa, Tionghoa, dan Belanda. Film yang pernah dibintanginya antara lain 5 Sehat 4 Sempurna, ia juga menjadi pembawa acara infotainment di Antv yaitu Espresso juga pernah membintangi beberapa sinetron religius di beberapa TV Swasta.Dia adalah seorang anak diplomat dan juga keponakan dari perancang busana Indonesia, Adjie Notonegoro.
Di sela-sela pemotretan mode suatu majalah di Jakarta beberapa waktu yang lalu, Ivan Gunawan berbagi cerita mengenai karir dan pandangannya terhadap mode dan gaya hidup akhir-akhir ini. Berawal dari kisah perjalanan karirnya di dunia mode tanah air, usaha menurunkan berat badan, hingga pandangannya terhadap botoks.
Siapa tak kenal Ivan Gunawan? Tak hanya populer di dunia mode, pria ini pun menjadi salah satu tokoh dunia hiburan lokal melalui kehadirannya dalam film, sinetron, berbagai acara televisi, iklan hingga dunia tarik suara. Meski sarat kontroversi, ia selalu menjadi salah satu Indonesian's sweetheart.
Ivan Gunawan (lahir di Jakarta, 31 Desember 1981; umur 29 tahun) bernama asli Ivan Gunawan Putra adalah seorang pembawa acara, perancang busana, dan pemain film. Pria yang mempunyai tinggi badan 185 cm ini mempunyai darah keturunan Jawa, Tionghoa, dan Belanda. Film yang pernah dibintanginya antara lain 5 Sehat 4 Sempurna, ia juga menjadi pembawa acara infotainment di Antv yaitu Espresso juga pernah membintangi beberapa sinetron religius di beberapa TV Swasta.Dia adalah seorang anak diplomat dan juga keponakan dari perancang busana Indonesia, Adjie Notonegoro.
Saat pertama kali membuka butik yang menyajikan busana-busana berlabel namanya sendiri, Ivan Gunawan merupakan orang termuda disana. Bagaimana rasanya menjadi orang termuda di butik yang ia pimpin? Ivan mengakui bahwa pada awalnya ia merasa kurang percaya diri. “Ini karena saya memang tak memiliki butik sendiri sebelumnya. Saya pernah bekerja di butik Adjie Notonegoro selama kira-kira lima tahun. Pada saat itu saja, saya seolah-olah anak bawang disana,”tuturnya. Namun, rasa kurang percaya diri itu semakin terkikis dengan prestasi yang mampu ia tunjukkan. Pada akhirnya ia berpendapat bahwa perbedaan usia dalam pekerjaan itu bukanlah masalah. “Yang penting setiap orang tahu porsi pekerjaannya sampai dimana,” tambahnya.
Ivan Gunawan pun menyadari betapa besar pengaruh disainer Adjie Notonegoro (yang juga merupakan pamannya) terhadap perjalanan awal karirnya. Tak hanya berbagi ilmu dalam rancang busana, Adjie Notonegoro pun mengajarkannya bagaimana bersosialisasi dalam hidup. Namun, saat ditanya siapa saja disainer yang disukai Ivan karena busana-busana rancangannya, Ivan menyebutkan nama Tom Ford (saat masih berkarya untuk Gucci), Elie Saab, Valentino, Sebastian Gunawan dan Biyan.
Lalu seperti apa sebenarnya karakter pemakai busana-busana rancangan Ivan Gunawan? “Mereka itu orang-orang yang suka dan mau dilihat oleh banyak orang. Mereka selalu berkeinginan tampil beda,”jawabnya.. Melihat koleksi busana rancangannya dari tahun ke tahun (terutama busana yang dirancang Ivan untuk pria), para pelanggannya juga harus percaya diri. “Jika tidak percaya diri, mereka tak mungkin bisa mengenakan pakaian saya.”
Ivan memang terkenal akan busana rancangan yang glamor dan lebih berterima di pesta. Meskipun demikian, ia merasa bahwa gaya berbusana pribadinya awur-awuran alias bergantung pada kesibukan dan suasana hatinya. “Saya bisa tampil boyish atau feminin, walau saya tak pernah memakai baju perempuan.” Sehari-hari ia suka memakai celana pendek atau jeans dan sendal (Ivan memiliki kegemaran mengoleksi sendal dan ikat pinggang), tapi terkadang memakai setelan jas saat berada di butik miliknya. Mengenai ikat pinggang, ia mempunyai cerita khusus. “Saya ingat saat berat saya masih 125 kg, saya tak pernah bisa memakai ikat pinggang karena tidak muat. Setelah sekarang tubuh saya sudah lebih proporsional, saya akhirnya gemar mengoleksi ikat pinggang.
Bobot tubuh Ivan memang sempat mencapai125 kg. Ketika ia mengejutkan masyarakat dengan perubahan drastis tubuhnya yang menjadi atletis (ia bahkan dinobatkan menjadi salah satu selebriti paling fit versi Celebrity Fitness), tentunya ada cerita di balik semua itu. Ia mengaku merasa sangat kesal apabila temannya mengajaknya pergi ke gym. Baginya, gym itu tempat yang membosankan. Namun, Ivan mengatakan bahwa ia mendapat wangsit untuk menguruskan badan. Setelah Celebrity Fitness memberikannya keistimewaan berupa keanggotaan gratis tanpa batasan waktu, Ivan sukses menurunkan berat badannya hingga 30kg. “Walaupun badan saya ini tidak seperti badan model, tapi untuk mencapai ini semua saya anggap sudah luar biasa,” komentarnya.
Selain berolahraga di gym, saat ini masyarakat mulai menggandrungi botoks untuk menjaga atau meningkatkan penampilan. Ivan pun menganggap upaya tersebut tak ada salahnya dilakukan. “Terus terang saya memakai botoks karena kelenjar keringat saya sangat aktif. Botoks ini membantu agar ketiak saya tetap kering. Dan kalau memang sudah waktunya, tak ada salahnya memakai botoks untuk kecantikan. Kalau sudah kendor dimana-mana, suntik botoks saja. Karena selain aman, it works, dan bisa dilihat langsung hasilnya.”
Ivan terkenal tak saja di dunia mode, namun juga di dunia hiburan seperti film, sinetron, iklan, acara televisi hingga dunia musik Sebenarnya, bidang apa yang membuat Ivan merasa paling ekspresif? “Wah, sebenarnya saya merasa paling ekspresif itu dalam merancang baju,” ucapnya. Menurutnya, masa depan dalam dunia mode ini lebih baik dibanding dunia hiburan karena dunia hiburan memerlukan raga dan wajah. “Sedangkan dalam dunia mode, selama saya bisa menghasilkan karya, semuanya berjalan lancar.” Ia pun mengakui bahwa dunia hiburan dijalaninya sebagai hobi dan ampuh untuk mengusir kejenuhan akibat terlalu lama berkutat di butik. Komentarnya mengenai dua dunia yang sama-sama membuatnya semakin tenar ini? “Alhamdulillah, Tuhan selalu memberi saya kesempatan. Tapi semuanya itu tanggung jawab agar klien dan semua penggemar saya tidak kecewa.”
Di antara kesan glamour dan sukaria keartisannya, Ivan Gunawan memang pribadi sanguin yang sederhana.
Saat pertama kali membuka butik yang menyajikan busana-busana berlabel namanya sendiri, Ivan Gunawan merupakan orang termuda disana. Bagaimana rasanya menjadi orang termuda di butik yang ia pimpin? Ivan mengakui bahwa pada awalnya ia merasa kurang percaya diri. “Ini karena saya memang tak memiliki butik sendiri sebelumnya. Saya pernah bekerja di butik Adjie Notonegoro selama kira-kira lima tahun. Pada saat itu saja, saya seolah-olah anak bawang disana,”tuturnya. Namun, rasa kurang percaya diri itu semakin terkikis dengan prestasi yang mampu ia tunjukkan. Pada akhirnya ia berpendapat bahwa perbedaan usia dalam pekerjaan itu bukanlah masalah. “Yang penting setiap orang tahu porsi pekerjaannya sampai dimana,” tambahnya.
Ivan Gunawan pun menyadari betapa besar pengaruh disainer Adjie Notonegoro (yang juga merupakan pamannya) terhadap perjalanan awal karirnya. Tak hanya berbagi ilmu dalam rancang busana, Adjie Notonegoro pun mengajarkannya bagaimana bersosialisasi dalam hidup. Namun, saat ditanya siapa saja disainer yang disukai Ivan karena busana-busana rancangannya, Ivan menyebutkan nama Tom Ford (saat masih berkarya untuk Gucci), Elie Saab, Valentino, Sebastian Gunawan dan Biyan.
Lalu seperti apa sebenarnya karakter pemakai busana-busana rancangan Ivan Gunawan? “Mereka itu orang-orang yang suka dan mau dilihat oleh banyak orang. Mereka selalu berkeinginan tampil beda,”jawabnya.. Melihat koleksi busana rancangannya dari tahun ke tahun (terutama busana yang dirancang Ivan untuk pria), para pelanggannya juga harus percaya diri. “Jika tidak percaya diri, mereka tak mungkin bisa mengenakan pakaian saya.”
Ivan memang terkenal akan busana rancangan yang glamor dan lebih berterima di pesta. Meskipun demikian, ia merasa bahwa gaya berbusana pribadinya awur-awuran alias bergantung pada kesibukan dan suasana hatinya. “Saya bisa tampil boyish atau feminin, walau saya tak pernah memakai baju perempuan.” Sehari-hari ia suka memakai celana pendek atau jeans dan sendal (Ivan memiliki kegemaran mengoleksi sendal dan ikat pinggang), tapi terkadang memakai setelan jas saat berada di butik miliknya. Mengenai ikat pinggang, ia mempunyai cerita khusus. “Saya ingat saat berat saya masih 125 kg, saya tak pernah bisa memakai ikat pinggang karena tidak muat. Setelah sekarang tubuh saya sudah lebih proporsional, saya akhirnya gemar mengoleksi ikat pinggang.
Bobot tubuh Ivan memang sempat mencapai125 kg. Ketika ia mengejutkan masyarakat dengan perubahan drastis tubuhnya yang menjadi atletis (ia bahkan dinobatkan menjadi salah satu selebriti paling fit versi Celebrity Fitness), tentunya ada cerita di balik semua itu. Ia mengaku merasa sangat kesal apabila temannya mengajaknya pergi ke gym. Baginya, gym itu tempat yang membosankan. Namun, Ivan mengatakan bahwa ia mendapat wangsit untuk menguruskan badan. Setelah Celebrity Fitness memberikannya keistimewaan berupa keanggotaan gratis tanpa batasan waktu, Ivan sukses menurunkan berat badannya hingga 30kg. “Walaupun badan saya ini tidak seperti badan model, tapi untuk mencapai ini semua saya anggap sudah luar biasa,” komentarnya.
Selain berolahraga di gym, saat ini masyarakat mulai menggandrungi botoks untuk menjaga atau meningkatkan penampilan. Ivan pun menganggap upaya tersebut tak ada salahnya dilakukan. “Terus terang saya memakai botoks karena kelenjar keringat saya sangat aktif. Botoks ini membantu agar ketiak saya tetap kering. Dan kalau memang sudah waktunya, tak ada salahnya memakai botoks untuk kecantikan. Kalau sudah kendor dimana-mana, suntik botoks saja. Karena selain aman, it works, dan bisa dilihat langsung hasilnya.”
Ivan terkenal tak saja di dunia mode, namun juga di dunia hiburan seperti film, sinetron, iklan, acara televisi hingga dunia musik Sebenarnya, bidang apa yang membuat Ivan merasa paling ekspresif? “Wah, sebenarnya saya merasa paling ekspresif itu dalam merancang baju,” ucapnya. Menurutnya, masa depan dalam dunia mode ini lebih baik dibanding dunia hiburan karena dunia hiburan memerlukan raga dan wajah. “Sedangkan dalam dunia mode, selama saya bisa menghasilkan karya, semuanya berjalan lancar.” Ia pun mengakui bahwa dunia hiburan dijalaninya sebagai hobi dan ampuh untuk mengusir kejenuhan akibat terlalu lama berkutat di butik. Komentarnya mengenai dua dunia yang sama-sama membuatnya semakin tenar ini? “Alhamdulillah, Tuhan selalu memberi saya kesempatan. Tapi semuanya itu tanggung jawab agar klien dan semua penggemar saya tidak kecewa.”
Di antara kesan glamour dan sukaria keartisannya, Ivan Gunawan memang pribadi sanguin yang sederhana.
http://ivangunawanlovers.blogspot.com/2010/05/ivan-gunawan-as-entertainer.html
0 komentar :
Posting Komentar