Pekerjaan menjahit pakaian terdiri dari tahap pembuatan pola, pemotongan bahan, dan menjahit.
- Pembuatan pola
Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian-bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasar[1]: konstruksi datar yang menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran-pengukuran yang akurat, dan konstruksi padat (pola draping) yang membuat pola memakai kain muslin atau belacu di atas boneka jahit. Metode menggambar pola sesuai nama pencipta metode, misalnya Dressmaking dan So-En dari Jepang, atau Danckaerts dan Cuppens Geurs dari Belanda. Majalah wanita juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) berikut instruksi cara menjahitnya.
- Pemotongan bahan
Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.
- Pekerjaan menjahit
Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.
- Penyelesaian akhir
0 komentar :
Posting Komentar