BUTIK baru edbe yang bergaya natural memberikan pemandangan segar. Kesegaran juga tampak pada koleksi baru yang dibuatnya.
Butik baru, koleksi pun tampil baru. Kali ini, koleksi edbe yang merupakan second line Eddy Betty yang menonjolkan batik bermotif serangga juga dedaunan.
"Inspirasi saya dapat dari kehidupan masa kecil saya. Saya suka lari-lari ngejar serangga," tutur Eddy pada pembukaan butik edbe di Jalan Gunawarman 30, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2011).
Lewat potongan tidak biasa serta motif yang dekat dengan lingkungan, Eddy bermaksud memopulerkan kain tradisional batik di kalangan anak muda. Eddy mengeksplorasi batik pesisir dengan warna-warna terang. Meski demikian, edbe tidak memfokuskan 36 item koleksi barunya pada usia, tapi lebih mengutamakan gaya pribadi pemakai.
"Ada satu rompi yang bisa dibikin tiga padu padan. Jadi, orang beli satu, tapi kayak beli tiga. Saya mau kasih kebebasan untuk pemakainya, bahwa mereka punya style sendiri," imbuh desainer yang tergabung di Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) ini.
"Mengapa batik? Karena batik belum diapresiasi dengan baik. Saya juga ingin mengkreasikan batik avant garde yang bisa digunakan enggak cuma abg, tapi juga ibu muda yang funky," jelasnya.
Hasilnya, busana siap pakai kreatif (pret a porter creative) dengan konsep bebas, kasual, rileks, longgar, bervolume, bergaya resor, melanggar aturan ringan, memiliki sentuhan Asia, terutama gaya Jepang dengan padu padan kuat untuk mencipta gaya pribadi yang khas dan muda.
"Gaya khas saya edgy dan avant garde, banyak menyerap ide dari Jepang. Saya memang mengagumi Jepang," tutup Eddy yang bakal merambah lini aksesori, sepatu, dan tas ini.
0 komentar :
Posting Komentar