ANNE Avantie senantiasa menyuguhkan kreasi segar dalam rancangannya. Kali ini, inovasi klabang ngantub yang menjadi pilihannya dibawakan sederet artis ternama Tanah Air dalam panggung Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2012.
Bagi seorang desainer, inovasi merupakan sebuah napas dalam berkarya. Dengan hadirnya inovasi, karya yang dihasilkan semakin beragam. Anne Avantie mewujudkan inovasi tersebut lewat material kain dalam rancangannya di JFFF 2012.
Inovasi tidak saja penyegar dalam karya yang ditelurkan, tapi juga sebuah olah kreativitas bagi seorang desainer. Untuk kian memantapkan posisi sebagai desainer, sederet inovasi pun diperlukan saat perancang menyuguhkan busana mereka di hadapan publik.
Anne Avantie, desainer asal Solo ini merasakan betul pentingnya kehadiran inovasi. Karenanya, Anne senantiasa memberikan percikan inovasi saat menghadirkan karya terbaiknya di panggung fesyen.
Sebagai bentuk inovasi dalam berkarya, Anne Avantie menghadirkan kain sindur klabang ngantub dengan dominasi warna merah dan hijau dalam pergelaran fesyen yang dihelat di Ballroom Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.
Sejatinya, kain sindur merupakan kain yang digunakan untuk upacara pernikahan adat Jawa di Surakarta. Biasanya, kain tersebut digunakan sebagai kemben atau stagen saat mengenakan kebaya. Namun kali ini, Anne tergelitik menghadirkan kain sindur sebagai bahan utama kebaya.
"Ini merupakan salah satu upaya saya menggiatkan para pengrajin kain sindur di Solo agar mereka memiliki lahan baru," kata Anne yang ditemui usai pergelaran busana.
Dalam pergelaran busananya tersebut, sederet artis era 1960-an, seperti Mieke Widjaya, Rina Hasyim, dan Farida Pasha membawakan kebaya sindur klabang ngantub tersebut dalam panggung Anne Avantie bertajuk Matahati yang merupakan rangkaian acara di JFFF 2012.
Anne mengatakan, Matahati merupakan pergelarannya yang terinspirasi dari sang legenda hidup, Titiek Puspa. Kekuatan dan inspirasi dari sang legenda pun dituangkannya dalam busana kebaya indah bermaterial kain sindur tersebut.
Selain kain sindur, Anne juga menampilkan atasan bersiluet kebaya yang dipadankan dengan rok batik melebar dari Madura, di mana kian memerkuat fesyen ala 1960-an. Tampil pula beberapa koleksi kebaya mewah khas Anne Avantie, mulai dari kebaya berwarna pastel hingga kebaya megah bernuansa ungu yang dipadankan dengan batik prada.
Pergelaran fesyen Anne malam itu tidak saja meriah dengan suguhan indah busana rancangannya, tapi juga sederet artis yang meramaikan panggung fesyennya dengan berperan sebagai model. Mereka di antaranya Astrid Tiar, Asri Welas, Indra Bekti, Irfan Hakim, Laela Sari, Hudson, Marini, Muchsin Alatas, dan Titiek Sandora. (ind) (tty)
http://lifestyle.okezone.com
Bagi seorang desainer, inovasi merupakan sebuah napas dalam berkarya. Dengan hadirnya inovasi, karya yang dihasilkan semakin beragam. Anne Avantie mewujudkan inovasi tersebut lewat material kain dalam rancangannya di JFFF 2012.
Inovasi tidak saja penyegar dalam karya yang ditelurkan, tapi juga sebuah olah kreativitas bagi seorang desainer. Untuk kian memantapkan posisi sebagai desainer, sederet inovasi pun diperlukan saat perancang menyuguhkan busana mereka di hadapan publik.
Anne Avantie, desainer asal Solo ini merasakan betul pentingnya kehadiran inovasi. Karenanya, Anne senantiasa memberikan percikan inovasi saat menghadirkan karya terbaiknya di panggung fesyen.
Sebagai bentuk inovasi dalam berkarya, Anne Avantie menghadirkan kain sindur klabang ngantub dengan dominasi warna merah dan hijau dalam pergelaran fesyen yang dihelat di Ballroom Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.
Sejatinya, kain sindur merupakan kain yang digunakan untuk upacara pernikahan adat Jawa di Surakarta. Biasanya, kain tersebut digunakan sebagai kemben atau stagen saat mengenakan kebaya. Namun kali ini, Anne tergelitik menghadirkan kain sindur sebagai bahan utama kebaya.
"Ini merupakan salah satu upaya saya menggiatkan para pengrajin kain sindur di Solo agar mereka memiliki lahan baru," kata Anne yang ditemui usai pergelaran busana.
Dalam pergelaran busananya tersebut, sederet artis era 1960-an, seperti Mieke Widjaya, Rina Hasyim, dan Farida Pasha membawakan kebaya sindur klabang ngantub tersebut dalam panggung Anne Avantie bertajuk Matahati yang merupakan rangkaian acara di JFFF 2012.
Anne mengatakan, Matahati merupakan pergelarannya yang terinspirasi dari sang legenda hidup, Titiek Puspa. Kekuatan dan inspirasi dari sang legenda pun dituangkannya dalam busana kebaya indah bermaterial kain sindur tersebut.
Selain kain sindur, Anne juga menampilkan atasan bersiluet kebaya yang dipadankan dengan rok batik melebar dari Madura, di mana kian memerkuat fesyen ala 1960-an. Tampil pula beberapa koleksi kebaya mewah khas Anne Avantie, mulai dari kebaya berwarna pastel hingga kebaya megah bernuansa ungu yang dipadankan dengan batik prada.
Pergelaran fesyen Anne malam itu tidak saja meriah dengan suguhan indah busana rancangannya, tapi juga sederet artis yang meramaikan panggung fesyennya dengan berperan sebagai model. Mereka di antaranya Astrid Tiar, Asri Welas, Indra Bekti, Irfan Hakim, Laela Sari, Hudson, Marini, Muchsin Alatas, dan Titiek Sandora. (ind) (tty)
http://lifestyle.okezone.com
0 komentar :
Posting Komentar