KOMPAS.com - Blueprint, pameran penjualan produk fashion tingkat Asia, digelar sebagai salah satu program dalam Asia Fashion Exchange 2011. Acara yang berlangsung di Marina Bay Sands, Singapura, 19-20 Mei 2011, ini mempertemukan desainer Singapura maupun desainer Asia lainnya dengan lebih dari 200 buyer dan konsumen. Sehingga, para desainer Asia mendapat peluang untuk memperkenalkan koleksinya di tingkat internasional.
Tradeshow ini akan menampilkan empat zona yang terpisah, antara lain Blueprint Showcase (koleksi liburan dari desainer baru yang tengah menanjak), Blueprint Presents (koleksi kontemporer yang ditargetkan untuk ekspor skala internasional), Blueprint Next Gen (brand-brand inovatif dan memiliki selera fashion yang berorientasi ke depan), dan Blueprint Accessorize (koleksi fashion seperti tas, sepatu, dan perhiasan). Desainer yang tampil di Blueprint Showcase, misalnya, bisa saja mencuri perhatian dari talent scouter seperti Timo Weiland (New York) dan Jatalika (New York).
Yang unik, tradeshow ini menampilkan cruise collection (all season collection, atau tidak mengenal musim), yang terdiri atas koleksi pakaian pria, pakaian wanita, dan aksesori seperti tas, sepatu, dan perhiasan. Konsumen yang berminat untuk mendapatkan koleksi brand-brand Asia seperti Seventy Eight Percent, Raoul, Chi Zhang, Max Tan, Young & Restless, KLE, Shito, dan lain sebagainya, bisa mengunjungi sesi Blueprint Emporium di tempat yang sama pada 21-22 Mei 2011.
Blueprint juga memilih 10 brand fashion Indonesia untuk ikut memamerkan koleksinya di pameran penjualan ini. Seleksinya berdasarkan orisinalitas, keunikan, dan konsistensi setiap brand. Mereka yang berhasil lolos adalah: Some Are Thieves (mewakili Blueprint Presents), Danjyo-Hiyoji, Isis, Geulis, KLE, Monday to Sunday, dan STAB (Blueprint Next Gen), serta Kaligula, Seba Shoes, dan Soe.Hoe (Blueprint Accessorize). Mereka harus menampilkan cruise collection yang belum pernah dipublikasikan (untuk tahun 2012).
"Ini merupakan langkah pertama untuk masuk ke industri ritel. Kami memang ingin show yang lingkupnya lebih kecil dulu, namun bisa mendapat exposure yang bagus," kata Teges Prita Soraya dari A Good Life, agensi fashion internasional dan konsultan marketing, yang mendampingi brand-brand Indonesia ini ke Singapura.
Dari 10 brand tersebut, ada tiga brand yang mendapat kesempatan untuk menggelar show khusus di arena Blueprint. KLE, Danjyo-Hiyoji, dan Isis, masing-masing menampilkan 10 koleksinya dalam sesi Indonesian Designer Evening and Cocktail, Kamis (19/5/2011) lalu.
Danjyo-Hiyoji mengangkat tema Neo Folk, yang dirancang dengan konsep masyarakat urban yang mengalami perubahan konstan yang sangat cepat. Pemakai brand ini adalah mereka yang berani menciptakan identitasnya sendiri. Koleksinya yang terdiri atas busana pria dan wanita banyak menggunakan bahan chiffon silks, cotton drills, twills, dan jersey, yang diperkuat dengan item yang multifungsi dan warna-warna yang tegas.
"Tahun lalu kan koleksinya berwarna-warni. Kali ini warna yang dipakai cenderung monokrom, hitam, putih, a bit grey and sandy," tutur Dana Maulana, desainer dan pendiri Danjyo-Hiyoji, saat berbincang di Fairmont Hotel, Singapura, Selasa (17/5/2011) lalu.
Untuk lini busana wanita, KLE mengangkat tema La Riviera. Garis pantai Italia yang eksotis menginspirasi 12 potong busana yang menggunakan warna-warna pastel dan bahan yang ringan. Satin yang berkilau, voile dan sutera yang melambai, serta sifon, katun, dan linen dengan tekstur halus, memberi kesan yang rileks.
"Temanya itu how you leave your worries behind, and move on. Konsepnya sampai pada titik dimana hidup itu indah," ujar Kleting Titis Wigati, Creative Director KLE. Palet warna pink yang manis, peach yang kalem, kuning lembut, turquoise yang segar, dan broken white, menjadi pilihan desainer lulusan jurusan fashion design di Instituto Marangoni, Milan, Italia, ini.
Blueprint juga menjadi ujian pertama bagi Isis, karena event ini menjadi debut koleksi Andrea Risjad. Perempuan yang dikenal sebagai ikon fashion ibukota ini dibantu desainer Amot Syamsuri Muda untuk menampilkan filosofinya mengenai "menjadi diri sendiri". Cruise collection dari brand ini terinspirasi dari gerakan seni abad pertengahan, yang sering digambarkan dengan istilah Gothic. Warna-warnanya cenderung gelap, dengan rancangan yang chic dan kasual.
Usai unjuk diri di Asia Fashion Exchange, menurut Teges, brand Indonesia ini juga akan dibawa ke Jepang dan beberapa negara di Eropa.
0 komentar :
Posting Komentar