Salah Satu Karyanya Jadi Koleksi Galeri Nasional Australia
Adjie Notonegoro, mengatakan salah satu dari 25 hingga 30 koleksi kebaya batik terbarunya akan disumbangkan ke Galeri Nasional Australia (NGA) sebagai bagian dari misinya mengharumkan nama bangsa dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke manca negara dalam setiap pameran fesyennya di luar negeri.
“Satu kebaya batik rancangan saya itu diserahkan ke Galeri Nasional Australia di sela fashion show di Canberra, Jumat malam,” katanya saat ditemui di rumah dinas wakil duta besar RI di Canberra, Rabu.
Ia mengatakan senantiasa membawa tema Indonesia dan secara sungguh-sungguh mempromosikan kekayaan budaya bangsa karena dengan mode pakaian, “kita juga bisa berbuat sesuatu untuk perdamaian dan mengharumkan nama bangsa.”
Adjie bersama 17 anggota “House of Adjie”, termasuk 10 orang model, berada di Canberra selama sepekan hingga 6 Mei 2007 untuk mengadakan pameran rancangan tunggal di The Playhouse, Canberra Theatre Center, Civic Square, London Circuit, Canberra, Jumat malam (4/5).
“Kita harus membawa nama Indonesia karena saat ini adalah waktu yang tepat bagi kita (para perancang Indonesia-red.) untuk mempromosikan kekayaan budaya bangsa, termasuk kebaya,” katanya.
Ia mengatakan Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama pihaknya pada 14 November lalu telah berhasil mematenkan kebaya sebagai karya milik bangsa Indonesia dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, pihaknya juga ingin mematenkan “motif Batik Indonesia”.
Menurut perancang yang dipercaya para presiden RI sejak mantan Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai perancang baju batik bagi mereka itu, ia tidak pernah melepaskan misinya tersebut dan salah satu karyanya telah berada di Museo del Traje, museum fesyen dunia, di Madrid, Spanyol seusai melakukan pameran di kota itu tahun lalu.
“Di masa Presiden Gus Dur (Abdurrahman Wahid), saya pernah memberikan Gus Dur baju batik Yogya, dan sejak itu, banyak orang menyebutnya Batik Gus Dur,” katanya.
Menyinggung tentang popularitas kebaya di Tanah Air, ia mengatakan busana itu sejak lima tahun terakhir tidak lagi identik dengan busana orang tua karena perempuan muda Indonesia juga sudah meminati dan mengenakannya dalam berbagai situasi.
Para perancang Indonesia pun telah membuat kebaya modern yang bisa dipadukan dengan celana panjang, kata perancang yang juga merupakan perancang pilihan keluarga Sultan Pahang, Malaysia, dan keluarga kesultanan Brunei Darussalam itu.
Ibu Negara Ani Yudhoyono termasuk di antara kalangan penting Tanah Air yang ikut memopulerkan kebaya Indonesia, kata perancang yang mengaku sebuah kebaya buatannya berharga sepuluh hingga 25 juta rupiah itu.
Dalam pameran di Canberra bertajuk “Batik: Warisan Indonesia” itu, sepuluh orang model Indonesia menampilkan puluhan koleksi kebaya batik terbaru rancangannya di depan lebih dari 562 orang yang telah mengantongi undangan acara yang diselenggarakan KBRI Canberra bersama berbagai unsur masyarakat Indonesia di Canberra, “Garuda Indonesia”, “Indo Cafe”, “Java Style”, “Indomedia” dan “Altelindo” itu. (*/erl)
Sumber: www.kapanlagi.com
0 komentar :
Posting Komentar