SELAMA belasan tahun, Amy Atmanto dikenal fokus mendesain kebaya. Pada pergelaran busana di Le Bourget, Paris, Prancis, Desember mendatang, ia akan memamerkan koleksi busana muslim dengan material kain Aceh.
Di perhelatan “International Fair of The Moslem World 2011”, Amy rencananya menampilkan 5-10 koleksi dengan mengusung tema “The Grand Aceh Heritage”. Koleksi yang hadir berupa busana pengantin modifikasi dan busana muslim dengan model rancangan yang berkesan internasional. Nuansa etnis kain Aceh akan dijadikan pemilik empat label busana ini lebih modern lewat detail swarovski dan payet.
"Bagi saya, Aceh sangat pas untuk saya bawakan, terlebih dari busananya. Kita semua tahu bahwa Aceh sangat identik dengan masyarakatnya yang religius," katanya kepada okezone usai jumpa pers di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2011).
Menurutnya, busana muslim yang dikreasikan dengan sentuhan modern secara otomatis akan memajukan nama Serambi Mekkah di mata dunia. "Aceh kan punya sejarah international. Nilai religinya sangat kental dan ini merupakan titik awal bangkitnya Aceh," jelas peraih “The Best Indonesia Designer” pada 2010 ini.
Ia yakin Indonesia akan menjadi kiblat fesyen busana muslim dunia pada 2020. Alasannya, desainer busana Tanah Air mampu merancang busana muslim dengan apik sekaligus memanfaatkan berbagai material dan detail etnik sebagai ciri khas.
Dalam setiap langkahnya berkarya, Amy berfilosofi bahwa “every piece is a masterpiece” karena dikerjakan dengan penuh cinta dengan karakter berbeda masing-masing individu. Pun koleksi yang akan dihadirkannya nanti.
"Dengan menampilkan busana muslim di Paris nanti semakin menunjukkan kekuatan Aceh sesungguhnya, terlebih Aceh terkenal dengan kain songketnya. Apalagi, membuat kain songket harus dengan perasaan," tutupnya.
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/10/26/29/520831/saatnya-kain-aceh-mendunia
0 komentar :
Posting Komentar